Miyuki Inoue dilahirkan setelah papanya telah tiada dan tidak pernah mendengar suara papanya. Dia dilahirkan di rumah sakit dan dirawat di dalam inkubator selama tujuh bulan. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan sewaktu dinas ke luar kota, dan saat itu istrinya sedang mengandung Miyuki. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1984. Ayah dan ibunya belum menikah tetapi ibunya sudah mengandung Miyuki.
Keluarga ayahnya tidak mersetui hubungan mereka sampai Miyuki lahir ke dunia. Miyuki menderita fisik selama hidupnya, tubuhnya sering terkulai karena penyakit yang sering ia derita. Ibunya bingung dan sedih merawat Miyuki, tetapi dia bertekad dan gigih bahwa Miyuki harus hidup dan sehat. Bentuk tubuh Miyuki pada saat lahir sangat kecil, ke lima jari-jarinya sebesar anak korek api, kepalanya sebesar telur, Pinggulnya sebesar jari kelingking orang dewasa, perawatan sangat instensif terhadap kelangsungan hidup Miyuki, dia dibesarkan dalam perawatan inkubator selama 7 bulan agar suasana hangat dan suhu yang stabil dapat dia rasakan dan agar tidak gampang kedinginan. Riwayat hidup Miyuki:
- Miyuki lahir pada tanggal 21 Agustus 1984
- 1988 masuk TK
- 1991 masuk SLB Fukuoka program Sekolah Dasar
- 1997 masuk SLB Fukuoka program Sekolah Menengah Pertama, menjadi anggota OSIS waktu kelas satu dan kelas dua. Memenangkan lomba mengarang antar sekolah dengan judul Air Mata Ibu. Memenangkan lomba mengarang tingkat propinsi dengan cerpen berjudul Air Mata Ibu.
- 1998 memenangkan lomba mengarang tingkat Kyushu dengan pidato Air Mata Ibu.
- 1999 memenangkan lomba mengarang nasional Kanpo dengan cerpen berjudul Diriku dalam Genggaman. Cerpennya berjudul Ikatan dimuat dalam antologi cerpen bertemu HAM, Hak Asasiku. Memenangkan lomba debat nasional.
- 2000 menerima penghargaan pendidikan kebudayaan FUKUOKA pada bulan Februari. Masuk SLB Fokuoka program Sekolah Menengah Atas pada bulan April.
- 2001 autobiografi berjudul Aku Bisa Naik Sepeda diterbitkan
- 2002 autobiografi Usiaku 17 Tahun dan Sehat diterbitkan
- 2003 Lulus dari SLB Fukuoka untuk program SLA bulan Maret. Masuk SLB Fukuoka untuk program Akademi Keperawatan. Miyuki ingin menjadi pekerja sosial dan punya cita-cita yang besar dan dasyat. Diakhir isi buku ini, Ibunya menuliskan pesan untuk anaknya Miyuki "Berjuanglah Miyuki, jangan menyerah, berusaha terus sampai akhir!"
Terkadang seseorang yang memiliki fisik yang kurang sempurna akan merasa rendah diri karena fisik yang dimiliki berbeda dari orang normal lainnya. Namun, Tuhan menciptakan manusia indah walaupun dengan keterbatasan yang menyertainya. Kesederhanaan yang ada pada diri setiap kita merupakan suatu keindahan di mata Tuhan.