Wednesday, November 23, 2016

Kaleidoskop 2016

Ketika aku menulis tulisan ini, aku berpikir betapa cepatnya waktu berlalu. Saat ini sudah memasuki akhir bulan November 2016 dan sebentar lagi akan memasuki Desember lalu tahun 2016 ini akan berakhir, berganti dengan tahun yang baru, yaitu tahun 2017. Selama aku hidup di tahun 2016, apakah yang sudah kulakukan untuk sesama? Rasanya hal yang sudah kulakukan belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan orang lain yang sudah menolong orang lain terlebih dulu.
"Jika kau ingin ditolong oleh orang lain maka lakukan pertolongan kepada orang lain terlebih dahulu, karena dengan demikian Tuhan yang akan membalas pertolonganmu itu dengan cara-Nya yang tak terduga dan luar biasa, bahkan dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya."
 

Blessing di tahun 2016

  • Di bulan Januari 2016, aku dan komunitasku memutuskan untuk melakukan Sentuhan Kasih ke Rumah Kasih Karunia yang terletak di daerah Sarijadi, Kota Bandung. Anak-anak yang ada disini dididik dengan baik oleh Ibu Ester, sebagai pembina Rumah Kasih Karunia, dimana mereka diharapkan bisa mandiri menghadapi kehidupan ini. Latar belakang anak-anak yang berada di Rumah Kasih Karunia bervariasi, ada yang orang tuanya sudah tidak ada, sengaja ditinggalkan oleh orang tuanya, lalu ada anak yang merupakan korban dari bencana alam dan terpisah dari orang tuanya, bahkan kehilangan orang tuanya akibat bencana alam itu. Meskipun mereka tidak memiliki orang tua, mereka bisa berbahagia dengan keadaannya saat ini. Semangat belajar mereka juga sangat tinggi yang tidak kalah dengan cita-cita yang diimpikan. Bersyukurlah bagi Anda yang masih memiliki orang tua. Nikmati waktu-waktu bersama mereka karena mungkin suatu saat, waktu itu tidak ada lagi. 

 

  • Di bulan Januari 2016 juga, Indonesia kembali berduka karena ibukota diguncang bencana bom teroris di jantung kota Jakarta, lebih tepatnya di daerah Sarinah, dimana pada jam kejadian merupakan jam padatnya aktivitas warga ibukota. Pray for Jakarta!! Jangan sampai kejadian yang ada memecahkan persaudaraan di negara ini. Berikanlah kesadaran bagi masyarakat untuk menjaga kedamaian negara Indonesia. Amin!!

 

  • Di bulan Februari 2016, masih bersama dengan komunitasku, kami mengadakan acara Valentine dengan berkumpul bersama dengan saudara seiman lainnya. Banyak pelajaran yang kudapat tentang pasangan hidup. Bukan hanya sekedar rasa suka, tetapi hati yang mencintai Tuhan lebih dari apapun, itu yang penting dan sulit untuk didapatkan. Jangan terburu-buru untuk mendapatkan pasangan hidup karena ketika waktu-Nya tiba nanti, pasti DIA akan sediakan yang terbaik. Jomblo itu nasib tapi single itu pilihan!! Jadilah single yang berkualitas hingga saat-Nya Anda dipertemukan dengan pasangan hidup yang terbaik. Ketika saat itu tiba, kalian berdua sudah siap untuk melangkah ke level yang lebih tinggi. Hari Valentine bukan hanya identik dengan kasih sayang pasangan, mari berbagi kasih juga dengan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. Valentine’s Day with couple is mainstream but Valentine’s Day with orphan people is antimainstream!!

 

 

  • Di bulan Maret 2016, tidak pernah disangka dan tidak pernah terpikirkan untuk pergi ke Australia, aku mendapat blessing dari Tuhan melalui kantorku. Negara itu sama sekali tidak pernah terpikirkan sebagai salah satu tujuan wisata sepanjang hidupku. Aku yang tidak terlalu antusias hanya menikmati apa yang telah disediakan. Perjalanan inilah yang mengubah keputusanku di akhir tahun 2016 ini. Bersyukur bisa pergi ke negeri kangguru menikmati keindahan alam dan kuliner yang ada.


 

  • Di bulan April 2016, aku berkenalan dengan seorang teman baru yang berkecimpung di dunia entertainment dan memiliki hati untuk anak-anak yang kurang mampu. Terima kasih karena mengajakku berkeliling studio Nu Art yang pertama kali kukunjungi sebagai warga Kota Bandung. Di hari yang sama, aku juga mengunjungi Ruma Kasih Karunia untuk kedua kalinya. Tidak bisa disampaikan dengan kata-kata ketika bisa berbagi dengan anak-anak seperti mereka. Terima kasih Tuhan, aku masih diberikan kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak itu.

 

  • Di bulan Juli 2016, Tuhan percayakan aku kembali 1 tahun bertambah lagi usiaku. Usia yang termasuk cukup pas untuk menikah namun hingga saat ini masih belum ada pria yang bisa mengisi hatiku. Aku merasa, aku bukanlah tipe wanita yang mudah untuk jatuh cinta namun sekalinya ada yang memang cocok dihatiku, aku akan setia. Walaupun masih belum menemukan pasangan hidup, aku memutuskan untuk menjadi single seutuhnya sehingga ketika Tuhan pertemukanku dengan pria yang menjadi pasangan hidupku, kami berdua sudah siap melangkah ke hubungan yang serius. Terima kasih Tuhan, Engkau percayakan usiaku 1 tahun lagi untuk menjalani kehidupan ini.


  • Di bulan Agustus 2016, aku memutuskan untuk mengikuti acara kemerdekaan yang diadakan oleh GMS Bandung. Biasanya aku malas untuk mengikuti acara seperti itu dan bisa dikatakan sangat jarang berpartisipasi, tetapi kali ini, aku memutuskan bergabung. Ternyata setelah kujalani, tidak buruk juga. Aku menikmati setiap acara dan bahagia menjalaninya. Penuh senyum sekaligus sukacita di dalamnya.

 

  • Di bulan September 2016, Ps. Philip Mantofa datang ke Kota Bandung. Biasanya aku hanya akan datang sebagai jemaat biasa, tetapi untuk yang satu ini, entah kenapa, aku ingin berpartisipasi di dalamnya. Aku mendaftar sebagai konselor yang pada awalnya, aku tidak yakin diterima karena aku belum pernah mengambil pelayanan sebelumnya. Karena kasih karunia, aku akhirnya diterima dan untuk pertama kalinya, aku menjalani pelayanan di gereja di mana aku bertumbuh selama ini. Awalnya aku tidak percaya diri bisa menjalani pelayanan ini bahkan cenderung minder. Puji Tuhan semuanya berjalan lancar dan aku bisa melalui semuanya dengan baik. Terima kasih Tuhan atas pengalaman pertama yang mendebarkan ini.

 

  • Di bulan Oktober 2016, aku akhirnya melepaskan pekerjaan yang selama ini kujalani sejak tahun 2012. Pergumulan ini sudah kurasakan sejak 3 tahun sebelumnya dan baru sekarang, aku berani mengambil keputusan ini. Banyak pelajaran yang kudapat sejak bekerja di tempat ini dan kuakui ini semua adalah anugerah. Ketika Tuhan menempatkan aku di tempat ini, IA pasti memiliki tujuan untukku di dalamnya dan saat ini waktunya sudah selesai. Bersyukur untuk setiap waktu yang boleh kuhabiskan bersama dengan teman-teman beserta atasan yang ada di kantor, semuanya adalah pelajaran untukku menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

 

  • Di bulan November 2016, aku memulai kembali petualanganku sebagai pencari kerja. Bersyukur untuk setiap kenikmatan yang boleh kurasakan. Di bulan ini juga, aku diberi kesempatan untuk melakukan kembali Sentuhan Kasih dan untuk kali ini kami mengunjungi Rumah Cinta Anak Kanker. Sebagian besar anak-anak di tempat ini merupakan orang-orang yang tidak mampu dan membutuhkan uluran tangan seperti kita. Di usia yang masih belia, anak-anak sudah terkena penyakit mematikan seperti itu. Dari cerita yang kudengar, penyakit itu timbul dari gaya hidup instan saat ini. Bersyukur jika hingga saat ini Anda masih diberikan kesehatan yang baik karena kesehatan itu mahal harganya.

 


Tahun 2016 ini merupakan tahun yang luar biasa bagi bangsa Indonesia dengan segala macam politik dan juga masalah banjir yang melanda kota-kota di Indonesia. Berdoa bagi para pemerintah pusat dan kota supaya diberikan hikmat dalam mengatur negara dan kota ini. Mari lakukan kebiasaan baik yang akan menyelamatkan alam ini sehingga ketika bencana (kita memang tidak mengharapkannya) itu datang, kita semua telah siap dan tidak menyalahkan pemerintah atas bencana itu. Berdoa juga untuk keamanan negara dan kota ini supaya diberikan damai sejahtera bagi kita semua, terutama anak-anak, yang merupakan generasi penerus bangsa ini. 


“Mengucap syukurlah senantiasa dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu"
 – 1 Tesalonika 5:18 – 

Tuesday, September 13, 2016

This Is My Life...

Aku menulis cerita ini bukan untuk menyombongkan diri maupun bermegah atas hidupku. Aku hanya ingin berbagi tentang pengalaman imanku yang kurasakan selama hidupku ini. Kuakui tidak mudah menjalaninya, tapi apa dayaku, selama Tuhan masih mengijinkanku bernapas di dunia ini, aku hanya bisa berserah untuk melakukannya sebaik mungkin. Aku sebagai manusia memiliki keterbatasan akal dan pikiran, tetapi aku memiliki Tuhan yang tidak terbatas.


Aku dilahirkan dalam keluarga Kristen sehingga selama hidupku sejak mulai sekolah hingga aku lulus kuliah, semua pendidikan yang kujalani berlatar belakang Kristen. Aku sudah mengenal Tuhan berkat keluargaku yang mengajakku untuk beribadah di Gereja Baptis Bandung, dan disanalah untuk pertama kalinya aku diajari untuk mengenal Tuhan. Aku menjalani kehidupan bergereja sebagai suatu rutinitas yang harus kujalani setiap minggunya sampai pada suatu hari, aku ingat saat itu aku masih menginjak usia sekolah kelas 2 SD, kakak perempuanku mengajakku untuk berdoa supaya aku menerima Tuhan sebagai Juruselamat dalam hidupku. Kakakku mengajakku untuk percaya bahwa ketika aku mengundang Tuhan masuk ke dalam hatiku sebagai Juruselamatku, aku tidak perlu khawatir mengenai masa depanku bahkan ketika aku dipanggil suatu hari nanti. Akupun mengiyakan lalu kami berdoa bersama-sama atas kelahiran baruku. Aku bukan lagi manusia lama melainkan manusia baru di dalam Tuhan. Aku percaya saat itu, Tuhan telah menebus dosaku dan aku adalah ciptaan baru di dalam-Nya.


Kupikir setelah menerima Tuhan Yesus dalam hidupku sebagai Juruselamat dalam hidupku, semuanya akan berjalan dengan baik namun semakin aku mengenal-Nya, banyak tantangan yang kuhadapi dalam hidup ini. Kenyataan lain yang kudapat adalah manusia tidak kebal oleh dosa. Sekalipun aku sudah mengambil keputusan untuk lahir baru, bukan berarti aku kebal dari dosa. Kemungkinan untuk melakukan dosa tetaplah ada karena aku hanyalah seorang manusia yang memiliki kelemahan dan bukan Tuhan yang tidak terbatas. Aku menjalani kehidupan pendidikan tanpa tahu mau dibawa kemana arah kehidupanku. Aku bersekolah karena orang tuaku yang memintanya dan aku menikmati kehidupan pendidikan sampai dunia perkuliahan. Aku bersyukur orang tuaku tidak mengekangku untuk pengambilan keputusan dalam hidupku, semuanya dibebaskan pada anak-anaknya karena mereka tahu, setiap keputusan yang kami ambil akan ada konsekuensi yang menyertainya, tetapi sayangnya aku tidak mengerti akan hal itu. 


Keputusan penjurusan di masa SMA jatuh pada pilihan IPS karena nilai akademisku lebih baik dibandingkan dengan IPA sedangkan keputusan perkuliahan jatuh pada pilihan Akuntansi. Dalam hatiku, kuingin mengambil jurusan ilmu komunikasi di Universitas Padjajaran yang pada saat itu adalah universitas negeri terbaik di Bandung. Aku tidak mengambilnya karena orang tuaku tidak mengijinkannya dan mereka juga tidak memberikanku kursus untuk persiapan masuk universitas negeri. Pilihan jurusan Akuntansi akhirnya kuambil dengan pemikiran, aku tidak ingin membuang waktuku untuk dunia pendidikan dimana aku masih semangat menjalaninya, jurusan itu mungkin tidak akan sulit untuk kujalani karena aku memiliki dasar di bidangnya, dan aku juga mengikuti teman-temanku yang mayoritas mengambil jurusan itu. Aku juga berpikir, jika aku tidak bisa memasuki jurusan yang kuinginkan, aku ingin berkuliah dimana kampus tersebut memiliki nama baik yang cukup bagus untuk dunia kerja nanti. Universitas Kristen Maranatha Bandung menjadi kampus yang kupilih untuk menjalani dunia perkuliahan setelah lulus SMA. Kuakui, selama menjalani masa kuliah, aku tidak menyukai jurusan itu, tapi aku menyukai proses yang kujalani selama perkuliahan dan kedewasaanku semakin dibentuk disini. Dunia perkuliahan berbeda dengan dunia saat aku SMA dan semakin berbeda ketika sudah berada dalam dunia pekerjaan dimana ego setiap orang akan semakin terlihat.


Untuk kehidupan rohani, kakak perempuanku pernah berkata padaku, "Tidak wajib untuk datang ke gereja karena tubuh kita ini adalah Bait Allah. Cukup dengan saat teduh setiap hari." Perkataan inilah yang membuatku malas untuk datang beribadah ke gereja. Setiap hari aku mencoba untuk saat teduh tapi tetap saja aku merasa ada yang tidak beres dengan diriku dan sampai setahun, aku tidak datang beribadah di gereja. Saat itu aku benar-benar menyerah lalu kuputusakan untuk mencari gereja yang bisa membuatku merasa nyaman. Setelah berjemaat di Gereja Baptis Bandung, aku berpindah ke gereja lain seiring dengan perpindahanku ke sekolah yang baru. Aku pernah dipercayakan melayani disana namun aku merasa tidak sanggup karena jemaat sekaligus pengurus yang sedikit membuatku mundur dari gereja itu. Aku merasa tidak ada kehidupan ketika aku beribadah di sana. Beberapa gereja sempat kudatangi dan tidak ada satupun yang membuatku bergairah untuk kembali pada Tuhan.


Mungkin dunia perkuliahan yang kuambil adalah jalan Tuhan supaya aku kembali pada-Nya. Ketika menjalani awal perkuliahan, aku mengenal seorang teman dari jurusan lain yang mengajakku untuk datang ke Gereja Mawar Sharon. Kebetulan saat itu akan diadakan KKR A Trip to Hell oleh Ps. Philip Mantofa. Seorang hamba Tuhan yang pernah mengalami penglihatan perjalanan ke neraka. Seingatku saat itu, Gereja Mawar Sharon masih baru di kota Bandung dan Ps. Philip Mantofa sudah menjadi hamba Tuhan yang cukup ternama di Indonesia. Karena aku sudah lelah mencari gereja akhirnya aku mengiyakan ajakannya. Aku menghadiri KKR yang menjadi titik balik dalam hidupku. Sudah lama sekali tidak kurasakan hadirat Tuhan ketika datang beribadah. Setelah mengikuti KKR itu, aku tidak langsung datang beribadah di Gereja Mawar Sharon karena masih ada rasa malas yang masih tersisa di hatiku. Persekutuan yang diadakan oleh Gereja Mawar Sharon juga kuikuti namun tidak rutin. Rasa malas yang sudah membentukku selama setahun benar-benar sulit untuk menghilangkannya dari diriku.


Tahun 2009, pada saat Ps. Philip Mantofa datang kembali ke Kota Bandung untuk KKR "Secret of U", aku mengambil keputusan untuk dibaptis selam untuk pertama kalinya. Aku mulai rutin datang beribadah di Gereja Mawar Sharon Bandung, dimana waktu itu tempat ibadah masih terletak di BTC Fashion Mall lt. P1. Mengikut Yesus lebih sulit dari yang kukira dan ada harga yang harus dibayar untuk itu semua. Bukan sejumlah uang atau materi, tapi lebih ke waktu untuk berkomitmen semakin dekat dengan Tuhan. Memilih untuk kesenangan hati milik pribadi atau waktu yang lebih berkualitas dengan Tuhan, itu adalah pilihan juga. Hasilnya memang tidak akan terlihat secara instan karena di dalam Tuhan tidak ada yang instan, harus ada proses yang menyertainya. Tuhan tidak mau aku hanya kembali mendekat sekedar beribadah kepada-Nya. Berbagai peristiwa yang terjadi membuatku untuk selalu mengingat-Nya dan mengandalkan-Nya dalam kehidupanku terutama setelah memasuki dunia pekerjaan. Dunia pekerjaan lebih menekankan pada ego masing-masing orang dimana setiap orang memiliki kepentingannya sendiri. Persahabatan yang dulu sangat erat, hanya karena pekerjaan semuanya bisa hancur. Aku pernah mengalami pengalaman tidak mengenakkan hanya karena hal sepele yang mengakibatkan persabahatan itu menjadi rusak. Sakit hati itu pasti dan juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa memaafkannya. Sekarang aku sudah memaafkan mereka yang telah menyakitiku karena Tuhan telah lebih dulu memaafkan dosaku di atas kayu salib. Disaat seperti itulah, aku memerlukan komunitas yang bisa membangun hidupku menjadi lebih baik.


Komsel demi komsel kuikuti di Gereja Mawar Sharon sampai akhirnya aku menemukan satu komsel, yang saat ini disebut dengan Connect Group. Aku bergabung di CG Pro 7 dengan seorang pemimpin di dalamnya. Awalnya aku hanya bergabung untuk mengisi waktuku yang kosong sepulang kerja. Setelah menjalaninya beberapa kali, aku merasa nyaman berada di sana karena aku tidak diperlakukan seperti orang lain, tetapi seperti keluarga dimana aku bisa saling mendukung satu dengan yang lainnya. Sudah 2 tahun aku bersama-sama dengan CG ini dan banyak hal yang kupelajari dari anggotanya. Aku belajar bagaimana cara orang-orang menghadapi hidup ini bersama dengan Tuhan melalui kesaksian dan sharing yang mereka ceritakan. Aku juga tidak mau hanya menjadi saksi yang hanya mendengarkan dari orang tetapi aku juga ingin mengalaminya sendiri. Aku belajar bagaimana menyerahkan seluruh kehidupanku ke dalam tangan Tuhan. Tidak mudah dan perlu iman di dalamnya, tapi aku tidak mau menyerah menjalani kehidupan ini karena Tuhan selalu besertaku. Ada saat-saat dimana aku merasa tidak sanggup menjalani apa yang kurasakan bahkan aku sempat berpikir untuk mengakhiri hidupku. Aku merasa tidak memiliki pilihan lagi dan aku merasa semua jalan tertutup bagiku. Di saat itu, aku ingat jika perbuatan itu akan membuat hati Tuhan menjadi sedih dan Tuhan sangat membenci perbuatan itu. Saat itu juga, hatiku dikuatkan kembali supaya aku bisa bersemangat menjalani hidup ini. Masih banyak orang lain mengalami hal yang lebih berat dariku dan mereka bisa tetap on fire dalam menjalani hidup ini.


Perjalanan CG selama 2 tahun:
  • Membentuk karakterku menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan ini. Selalu mengucap syukur atas semua hal yang terjadi dalam hidupku. Hal yang baik dan buruk tetap disyukuri karena itu semua akan membuatku menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi di dalam Tuhan.
  • Lebih baik lagi dalam mengontrol emosi yang berlebihan karena segala sesuatu yang dilakukan dengan melibatkan emosi yang tidak terkontrol, tidak akan membuat itu menjadi lebih baik.
  • Mengingat Tuhan dalam setiap waktu yang terjadi. Di saat mengalami waktu yang sulit, ingatlah Tuhan tak akan pernah tinggalkan. Di masa yang senang, Tuhan akan selalu ada di sampingku, apalagi waktu yang sulit. IA rindu aku datang lebih dalam lagi di hadirat-Nya.
  • Minta bantuan pemimpin CG saat ada hal yang mungkin tidak bisa dibicarakan bersama-sama karena mungkin di saat itulah Tuhan tunjukkan jalan yang harus kujalani selanjutnya.
  • Pengenalan akan Tuhan yang lebih mendalam kudapat dari CG dan ibadah di Gereja Mawar Sharon Bandung. Gereja bukan perkara gedung tapi setiap orang yang ada di dalamnya. 

Terima kasih untuk semua teman-teman yang telah hadir dalam hidupku. Aku percaya kalian semua hadir dalam hidupku bukan karena kebetulan tapi karena Tuhan inginkanku belajar dari kalian bagaimana menjalani hidup ini bersama dengan-Nya, selalu mengandalkan-Nya, dan mengucap syukur pada-Nya. Untuk kalian yang pernah menyakiti hatiku, mungkin kalian tidak sadar pernah melakukannya padaku, tapi aku sudah memaafkan kalian. Terima kasih untuk semua teman-teman di Gereja Mawar Sharon yang sudah banyak membantuku membentuk karakter yang semakin serupa dengan Kristus. Terima kasih juga untuk semua orang yang mengajariku bahwa menjadi berkat bagi orang lain adalah sebuah lifestyle. Tidak banyak kata-kata yang bisa kutulis disini tapi aku sungguh bersyukur atas hidupku yang telah Tuhan berikan padaku untuk kujalani. God bless for you all.. 


Ini adalah ceritaku, bagaimana denganmu...??
Ibrani 10:25
"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang semakin mendekat."

Friday, July 15, 2016

Komitmen Yang Diperbaharui

Sudah cukup sering kita mendengarkan kata komitmen di Gereja. Bertumbuh membutuhkan komitmen. Kita mengasihi juga butuh komitmen. Bahkan untuk bekerja sama juga membutuhkan komitmen. Komitmen bukan berbicara tentang sebuah janji yang dilakukan, tapi lebih merupakan sebuah keputusan hati bahwa, suka atau tidak suka, baik atau tidak baik (keadaan), bisa atau tidak bisa, kita tetap mengerjakan apa yang sudah kita tetapkan.

Mengapa membutuhkan komitmen?

  1. Komitmen menghasilkan pertumbuhan
  2. Ada kondisi di mana keadaan yang terjadi tidak sesuai harapan dan itu adalah prosesnya
  3. Komitmen memberikan sukacita dan damai sejahtera
  4. Akan ada orang yang menentang keputusan Anda

Masalah umum kebanyakan orang yang berkomitmen adalah seringnya komitmen itu kendor karena banyak faktor. Faktor internal yang paling sering jadi masalah adalah kemalasan, ketakutan/kecemasan, perasaan rendah diri, kesombongan, perubahan pola pikir dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal bisa merupakan keadaan, lingkungan, keluarga, sahabat dan lain-lain.

Ketika kita membuat sebuah komitmen, akan ada orang-orang yang mengecap Anda keras kepala. Hal itu terdengar tidak mengenakkan memang, apalagi jika hal itu keluar dari mulut orang yang paling kita kasihi. Ucapan ini seringkali menjadi sumber kecemasan bagi kita untuk terus maju dalam komitmen kita. Tidak mungkin kita bisa menyenangkan hati semua orang. Anggaplah apa yang mereka katakan adalah sebuah ujian bagi kita.


Komitmen yang sesungguhnya akan selalu mendapat ujian yg paling berat, tapi seringkali ujian terbesar bukanlah keadaan, tapi sesuatu dari dalam diri kita.



Hal apa yang terkandung dalam sebuah komitmen?
  • Komitmen berbicara tentang berpegang teguh
Ibrani 10:23 >>> "Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia."
  • Komitmen berbicara tentang penguasaan diri
Amsal 16:32 >>> "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."
  • Komitmen juga berbicara tentang tidak kendor dan tetap bernyala bagi Tuhan
Roma 12:11 >>> "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
  • Komitmen juga melihat kepentingan orang lain untuk hal-hal ke depan
1 Korintus 13:3 >>> "Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku."
  • Komitmen juga berarti berusaha sungguh-sungguh
2 Petrus 1:10 >>> "Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung."


Bagaimana memperbaharui komitmen?

  1. Temukan kembali alasan awal mengapa Anda membuat komitmen. Seringkali komitmen kita terkontaminasi dengan banyak doktrin-doktrin dan pemikiran yang tidak perlu. Hal itu mulai mengaburkan semangat dan tujuan kita sejak awal. Akhirnya komitmen kita jadi mulai luntur.
  2. Cari partner atau pemimpin yang bisa meng-cover Anda untuk terus mengerjakan komitmen Anda. Peran partner/pemimpin sangat penting dalam mengingatkan, memperhatikan dan memberikan nasehat yang perlu ketika kita sudah tidak mampu "menilai" diri kita sendiri
  3. Terus "membersihkan" diri setiap hari. Bangun kembali persekutuan dengan Tuhan. Bercermin dengan Firman Tuhan. Dan bangun hubungan yang intim dengan Tuhan setiap hari.
  4. Memperlengkapi diri dengan pengetahuan yang memadai tentang apa yang sedang kita kerjakan. Di sini membutuhkan semangat untuk terus belajar. Membaca buku yang berkaitan atau mendengarkan khotbah akan sangat membantu kita untuk terus berjalan dalam komitmen setiap hari.

cr: David Hidayat Syamsoeyadi - GMS Bandung


Wednesday, July 13, 2016

GOD's FAVOUR

Bagi kita orang percaya, setiap hal yang terjadi dalam hidup ini, tidak lepas dari campur tangan TUHAN, dan Favor of God adalah sesuatu yang akan membedakan kita dengan orang lain. Favor of God adalah perkenanan atau kemurahan TUHAN yang diberikan atas kehidupan kita. Favor hanya akan dapat Anda peroleh ketika kita mau berjalan bersama TUHAN dan hidup di dalam kebenaran-Nya. 


  • Pada saat orang berkata sangat sulit mendapatkan pekerjaan, tapi Anda mendapatkan pekerjaan yang Anda impikan, that's The Favor of God!
  • Pada saat Anda mendapatkan promosi ketika sebenarnya ada orang lain yang lebih diunggulkan dari Anda, that's The Favor of God!
  • Pada saat pesaing banting harga, namun banyak orang justru mencari produk Anda, that's The Favor of God!
  • Pada saat Anda bisa lulus kuliah dengan tepat waktu dengan nilai yang baik, that's The Favor of God!
  • Pada saat Anda bertemu dengan dosen killer, namun Anda justru diberi kemudahan, that's The Favor of God!
  • Pada saat orang lain begitu sulit mendapat ijin, namun Anda justru ditawari ijin, that's The Favor of God!
  • Pada saat orang yang menjadi lawanmu justru berbalik mendukungmu, that's The Favor of God!
  • Pada saat begitu banyak pria yang ganteng dan kaya mengejar seorang wanita, namun wanita itu justru menyukai Anda (dan sebaliknya), that's The Favor of God!
  • Pada saat mengalami hal buruk, orang lain menjadi kacau namun Anda masih dapat bersyukur dan berkata Tuhan baik, that's The Favor of God!
  • Pada saat berada di dalam tekanan atau kesulitan, orang lain menjadi putus asa, namun Anda selalu mendapat kekuatan baru dan mampu melihat hal baik dari kesulitan itu, that's The Favor of God!
  • Dan begitu banyak hal yang tidak terduga, lebih dari yang Anda bayangkan terjadi dalam hidup Anda, that's The Favor of God!

Favor of God bukanlah keberuntungan. Keberuntungan hanya datang sekali-kali dan pada dasarnya mereka tidak tahu darimana datangnya keberuntungan itu. Sedangkan Favor of God akan terus-menerus disediakan bagi orang-orang yang percaya pada-Nya dan hidup di dalam kebenaran-Nya. 



  • Favor is unearned (bukan sesuatu yang didapat dari pekerjaan yang kita lakukan). Bukan dengan usaha dan jerih payah kita tapi semata-mata dari kemurahan TUHAN.
  • Favor is unexplainable (tidak dapat dijelaskan). Bukan dengan rumusan-rumusan pasti dan tahap-tahap yang terinci, karena rancangan dan pikiran TUHAN itu tak terselami (Yesaya 55:8-9 >> Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu)
  • Favor is unpredictable (tidak dapat diprediksi). TUHAN itu penuh kejutan-kejutan bagi kita.
  • Favor is unfail (tidak pernah gagal). DIA tidak pernah gagal kecuali kita sendiri yang berhenti atau menyerah.
  • Favor is unimaginable (tidak bisa dibayangkan). Jangan taruh imajinasi kita pada satu titik karena itu yang membatasi TUHAN bekerja. "Bagi DIAlah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan" (Efesus 3:20)
  • Favor is gift (Kemurahan adalah benar-benar pemberian TUHAN). Sebab IA berfirman kepada Musa: "AKU akan menaruh belas kasihan kepada siapa AKU mau menaruh belas kasihan dan AKU akan bermurah hati kepada siapa AKU mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati ALLAH. (Roma 9:15-16)

Ketika kita benar-benar mempercayai TUHAN, dan menyandarkan hidup kita sepenuhnya kepada TUHAN, maka saat itu kita mengosongkan diri kita, mengijinkan TUHAN yang mengendalikan hidup kita, niscaya kita akan mengalami banyak Favor dalam hidup kita. 
Namun ketika kita selalu mencoba mengatur segala sesuatu dengan logika berpikir kita yang terbatas, maka saat itu kita sedang membatasi TUHAN untuk mengerjakan Favor dalam hidup kita.
Alamilah TUHAN secara pribadi dalam hidup kita, sandarkan seluruh hidup kita pada DIA yang Maha Kuasa, hiduplah sesuai kebenaran-Nya, maka kita akan terus mengalami The Favor of God dalam hidup ini.

cr: Melania Veronika - GMS Surabaya Selatan 

Monday, June 13, 2016

Pengalaman Berobat di Rumah Sakit Mata Cicendo

Awalnya saya berencana untuk melakukan pemeriksaan mata di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung karena biasanya tempat itu membuka praktek rawat jalan di hari Sabtu. Maklum untuk seorang karyawan, akhir pekan adalah satu-satunya kesempatan untuk memiliki waktu pribadi alias me time. Diputuskanlah untuk datang ke Rumah Sakit Mata Cicendo yang kebetulan memiliki jadwal dokter di akhir pekan. Perlu untuk diketahui, Rumah Sakit Mata Cicendo di akhir pekan tidak memiliki jadwal praktek dokter untuk pasien reguler. Jadwal praktek yang tersedia adalah paviliun yang memiliki harga lebih mahal daripada pasien reguler dan pengambilan nomor antri sudah bisa dilakukan mulai pukul 07.15 tetapi tergantung dengan petugas yang sedang berjaga. Antrian sudah pasti dibuka pukul 08.00 dan lebih baik datang lebih awal untuk mengambil nomor antrian.


Antrian yang saya dapatkan adalah nomor 4 dan nantinya Anda akan dipanggil melalui counter pendaftaran yang terletak di sebelah kanan pintu masuk Klinik Paviliun Rumah Sakit Mata Cicendo. Setelah nomor Anda dipanggil, Anda akan ditanya, apakah pernah berobat di rumah sakit ini sebelumnya atau tidak. Jika iya, maka silakan menunjukkan kartu berobat yang dimiliki dan jika tidak, maka silakan menunjukkan kartu identitas (KTP) pada petugas yang melayani. Tidak perlu takut mendapatkan pelayanan yang baik karena rumah sakit pemerintah ini memiliki tingkat pelayanan yang baik dengan harga terjangkau jika dibandingkan dengan rumah sakit swasta. Perbedaan harga antara pasien regular dan paviliun, menurut saya terletak di segi kenyaman menunggu panggilan, baik dari pendaftaran maupun ketika giliran dipanggil oleh dokter.


Setelah tahap pendaftaran dilakukan, pasien akan diminta menunggu giliran dipanggil ke sebuah ruangan. Di sana petugas akan meminta pasien untuk menimbang berat badan dan pemeriksaan lanjutan pada mata. Pemeriksaan yang dilakukan pada saya adalah pemeriksaan tekanan bola mata dan pemeriksaan mata untuk menentukan apakah perlu penggantian kaca mata atau tidak. Jika tahapan itu sudah selesai maka akan diminta menunggu di depan ruang konsultasi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sebagai saran, jika dokter memberikan resep kepada pasien, lebih baik membeli obat di apotik yang tersedia di rumah sakit ini karena harganya lebih murah jika dibanding membeli di apotik di luar Rumah Sakit Mata Cicendo. Perlu diketahui, dokter yang bertugas di hari Sabtu dan Minggu adalah dokter yang bergantian piket di hari itu. Pasien tidak bisa memilih dokter yang sama ketika kontrol di akhir pekan karena dokter yang sama belum tentu praktek di hari itu.


Pengalaman selama saya berobat ke Rumah Sakit Mata Cicendo untuk memeriksakan kesehatan mata ini bisa dikatakan baik dan belum pernah mengecewakan baik sebagai pasien reguler maupun paviliun. Jangan pernah takut untuk berobat di rumah sakit milik pemerintah karena pelayanan dan harga tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan rumah sakit swasta. Dokter yang memeriksa pun sangat bersahabat dengan pasien sehingga pasien tidak perlu merasa takut maupun tegang ketika pemeriksaan dilakukan. Untuk masalah antrian, menurut saya untuk klinik paviliun tidak terlalu ramai jika dibandingkan dengan klinik reguler namun untuk menghindari terlalu lama menunggu, akan lebih baik untuk datang lebih awal. Sekian pengalaman yang saya bagikan dan semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang akan memeriksakan kesehatan matanya di Rumah Sakit Mata Cicendo.