Wednesday, November 23, 2016

Kaleidoskop 2016

Ketika aku menulis tulisan ini, aku berpikir betapa cepatnya waktu berlalu. Saat ini sudah memasuki akhir bulan November 2016 dan sebentar lagi akan memasuki Desember lalu tahun 2016 ini akan berakhir, berganti dengan tahun yang baru, yaitu tahun 2017. Selama aku hidup di tahun 2016, apakah yang sudah kulakukan untuk sesama? Rasanya hal yang sudah kulakukan belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan orang lain yang sudah menolong orang lain terlebih dulu.
"Jika kau ingin ditolong oleh orang lain maka lakukan pertolongan kepada orang lain terlebih dahulu, karena dengan demikian Tuhan yang akan membalas pertolonganmu itu dengan cara-Nya yang tak terduga dan luar biasa, bahkan dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya."
 

Blessing di tahun 2016

  • Di bulan Januari 2016, aku dan komunitasku memutuskan untuk melakukan Sentuhan Kasih ke Rumah Kasih Karunia yang terletak di daerah Sarijadi, Kota Bandung. Anak-anak yang ada disini dididik dengan baik oleh Ibu Ester, sebagai pembina Rumah Kasih Karunia, dimana mereka diharapkan bisa mandiri menghadapi kehidupan ini. Latar belakang anak-anak yang berada di Rumah Kasih Karunia bervariasi, ada yang orang tuanya sudah tidak ada, sengaja ditinggalkan oleh orang tuanya, lalu ada anak yang merupakan korban dari bencana alam dan terpisah dari orang tuanya, bahkan kehilangan orang tuanya akibat bencana alam itu. Meskipun mereka tidak memiliki orang tua, mereka bisa berbahagia dengan keadaannya saat ini. Semangat belajar mereka juga sangat tinggi yang tidak kalah dengan cita-cita yang diimpikan. Bersyukurlah bagi Anda yang masih memiliki orang tua. Nikmati waktu-waktu bersama mereka karena mungkin suatu saat, waktu itu tidak ada lagi. 

 

  • Di bulan Januari 2016 juga, Indonesia kembali berduka karena ibukota diguncang bencana bom teroris di jantung kota Jakarta, lebih tepatnya di daerah Sarinah, dimana pada jam kejadian merupakan jam padatnya aktivitas warga ibukota. Pray for Jakarta!! Jangan sampai kejadian yang ada memecahkan persaudaraan di negara ini. Berikanlah kesadaran bagi masyarakat untuk menjaga kedamaian negara Indonesia. Amin!!

 

  • Di bulan Februari 2016, masih bersama dengan komunitasku, kami mengadakan acara Valentine dengan berkumpul bersama dengan saudara seiman lainnya. Banyak pelajaran yang kudapat tentang pasangan hidup. Bukan hanya sekedar rasa suka, tetapi hati yang mencintai Tuhan lebih dari apapun, itu yang penting dan sulit untuk didapatkan. Jangan terburu-buru untuk mendapatkan pasangan hidup karena ketika waktu-Nya tiba nanti, pasti DIA akan sediakan yang terbaik. Jomblo itu nasib tapi single itu pilihan!! Jadilah single yang berkualitas hingga saat-Nya Anda dipertemukan dengan pasangan hidup yang terbaik. Ketika saat itu tiba, kalian berdua sudah siap untuk melangkah ke level yang lebih tinggi. Hari Valentine bukan hanya identik dengan kasih sayang pasangan, mari berbagi kasih juga dengan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. Valentine’s Day with couple is mainstream but Valentine’s Day with orphan people is antimainstream!!

 

 

  • Di bulan Maret 2016, tidak pernah disangka dan tidak pernah terpikirkan untuk pergi ke Australia, aku mendapat blessing dari Tuhan melalui kantorku. Negara itu sama sekali tidak pernah terpikirkan sebagai salah satu tujuan wisata sepanjang hidupku. Aku yang tidak terlalu antusias hanya menikmati apa yang telah disediakan. Perjalanan inilah yang mengubah keputusanku di akhir tahun 2016 ini. Bersyukur bisa pergi ke negeri kangguru menikmati keindahan alam dan kuliner yang ada.


 

  • Di bulan April 2016, aku berkenalan dengan seorang teman baru yang berkecimpung di dunia entertainment dan memiliki hati untuk anak-anak yang kurang mampu. Terima kasih karena mengajakku berkeliling studio Nu Art yang pertama kali kukunjungi sebagai warga Kota Bandung. Di hari yang sama, aku juga mengunjungi Ruma Kasih Karunia untuk kedua kalinya. Tidak bisa disampaikan dengan kata-kata ketika bisa berbagi dengan anak-anak seperti mereka. Terima kasih Tuhan, aku masih diberikan kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak itu.

 

  • Di bulan Juli 2016, Tuhan percayakan aku kembali 1 tahun bertambah lagi usiaku. Usia yang termasuk cukup pas untuk menikah namun hingga saat ini masih belum ada pria yang bisa mengisi hatiku. Aku merasa, aku bukanlah tipe wanita yang mudah untuk jatuh cinta namun sekalinya ada yang memang cocok dihatiku, aku akan setia. Walaupun masih belum menemukan pasangan hidup, aku memutuskan untuk menjadi single seutuhnya sehingga ketika Tuhan pertemukanku dengan pria yang menjadi pasangan hidupku, kami berdua sudah siap melangkah ke hubungan yang serius. Terima kasih Tuhan, Engkau percayakan usiaku 1 tahun lagi untuk menjalani kehidupan ini.


  • Di bulan Agustus 2016, aku memutuskan untuk mengikuti acara kemerdekaan yang diadakan oleh GMS Bandung. Biasanya aku malas untuk mengikuti acara seperti itu dan bisa dikatakan sangat jarang berpartisipasi, tetapi kali ini, aku memutuskan bergabung. Ternyata setelah kujalani, tidak buruk juga. Aku menikmati setiap acara dan bahagia menjalaninya. Penuh senyum sekaligus sukacita di dalamnya.

 

  • Di bulan September 2016, Ps. Philip Mantofa datang ke Kota Bandung. Biasanya aku hanya akan datang sebagai jemaat biasa, tetapi untuk yang satu ini, entah kenapa, aku ingin berpartisipasi di dalamnya. Aku mendaftar sebagai konselor yang pada awalnya, aku tidak yakin diterima karena aku belum pernah mengambil pelayanan sebelumnya. Karena kasih karunia, aku akhirnya diterima dan untuk pertama kalinya, aku menjalani pelayanan di gereja di mana aku bertumbuh selama ini. Awalnya aku tidak percaya diri bisa menjalani pelayanan ini bahkan cenderung minder. Puji Tuhan semuanya berjalan lancar dan aku bisa melalui semuanya dengan baik. Terima kasih Tuhan atas pengalaman pertama yang mendebarkan ini.

 

  • Di bulan Oktober 2016, aku akhirnya melepaskan pekerjaan yang selama ini kujalani sejak tahun 2012. Pergumulan ini sudah kurasakan sejak 3 tahun sebelumnya dan baru sekarang, aku berani mengambil keputusan ini. Banyak pelajaran yang kudapat sejak bekerja di tempat ini dan kuakui ini semua adalah anugerah. Ketika Tuhan menempatkan aku di tempat ini, IA pasti memiliki tujuan untukku di dalamnya dan saat ini waktunya sudah selesai. Bersyukur untuk setiap waktu yang boleh kuhabiskan bersama dengan teman-teman beserta atasan yang ada di kantor, semuanya adalah pelajaran untukku menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

 

  • Di bulan November 2016, aku memulai kembali petualanganku sebagai pencari kerja. Bersyukur untuk setiap kenikmatan yang boleh kurasakan. Di bulan ini juga, aku diberi kesempatan untuk melakukan kembali Sentuhan Kasih dan untuk kali ini kami mengunjungi Rumah Cinta Anak Kanker. Sebagian besar anak-anak di tempat ini merupakan orang-orang yang tidak mampu dan membutuhkan uluran tangan seperti kita. Di usia yang masih belia, anak-anak sudah terkena penyakit mematikan seperti itu. Dari cerita yang kudengar, penyakit itu timbul dari gaya hidup instan saat ini. Bersyukur jika hingga saat ini Anda masih diberikan kesehatan yang baik karena kesehatan itu mahal harganya.

 


Tahun 2016 ini merupakan tahun yang luar biasa bagi bangsa Indonesia dengan segala macam politik dan juga masalah banjir yang melanda kota-kota di Indonesia. Berdoa bagi para pemerintah pusat dan kota supaya diberikan hikmat dalam mengatur negara dan kota ini. Mari lakukan kebiasaan baik yang akan menyelamatkan alam ini sehingga ketika bencana (kita memang tidak mengharapkannya) itu datang, kita semua telah siap dan tidak menyalahkan pemerintah atas bencana itu. Berdoa juga untuk keamanan negara dan kota ini supaya diberikan damai sejahtera bagi kita semua, terutama anak-anak, yang merupakan generasi penerus bangsa ini. 


“Mengucap syukurlah senantiasa dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu"
 – 1 Tesalonika 5:18 – 

No comments:

Post a Comment