Pernahkah kamu berpikir, hingga saat ini hal apa saja yang sudah kamu lakukan di dalam hidup ini? Apakah hal yang baik atau hal yang buruk? Hal yang menyenangkan hati sesama atau malah melukai hati sesama, terutama orang-orang terdekat. Waktu yang saat ini kita jalani berjalan dengan begitu cepatnya bahkan terkadang kita tidak menyadari bahwa sudah begitu banyak waktu yang terlewatkan namun belum banyak hal yang kita lakukan untuk sesama. Di tahun 2015, untuk pertama kalinya aku merayakan ulang tahun dengan cara berbagi kasih di panti asuhan dan sejak saat itu, aku berkomitmen untuk lebih banyak lagi memberikan kasih bagi sesama yang membutuhkan. Namun hingga 3 tahun berjalan, rasanya tindakan itu belum cukup banyak kulakukan jika dibandingkan dengan orang lain yang sudah berhasil mendirikan panti asuhan, panti jompo, bahkan sekolah bagi anak-anak yang membutuhkan.
Rasanya berbagi kepada sesama membuat hatiku senang dan lega, tetapi bukan berarti melakukannya tanpa pergumulan. Aku berharap setiap kali aku membagikan kasihku kepada sesama, mereka dapat merasakan kebahagiaan walaupun yang kulakukan adalah hal yang sederhana. Aku juga berharap setiap kebaikan yang kulakukan itu tepat sasaran kepada yang benar-benar membutuhkan. Ada begitu banyak orang miskin, tidak punya rumah, bahkan pengemis di Kota Bandung dan beberapa dari mereka adalah pendatang yang sengaja mengadu nasib di kota ini. Sedih rasanya melihat mereka mencari nafkah dengan cara seperti itu bahkan banyak preman di balik itu semua. Bagaimana caranya supaya aku bisa berbagi dengan mereka secara tepat sasaran?? Ketika niat baik seseorang dilakukan, ada orang-orang yang memanfaatkannya dengan berbagai macam cara.
Hal yang bisa kupelajari setiap harinya adalah, aku harus bisa mengucap syukur dalam keadaan apapun yang kuhadapi setiap harinya. Kuakui tidak mudah ketika aku menjalani kehidupan ini, ada jatuh bangunnya bahkan dalam menjalin hubungan, tapi aku tetap mengucap syukur kepada-Nya, karena dari semua peristiwa yang terjadi membuatku belajar semakin dewasa menjalani hidup ini. Ketika aku melakukan Sentuhan Kasih, aku mengucap syukur keadaan ekonomiku tidak seperti mereka sehingga aku bisa berbagi dengan mereka. Jika aku berada di posisi mereka, aku belum tentu bisa tegar menghadapi kerasnya hidup ini.
Orang-orang yang setiap hari kita jumpai bukan tanpa maksud mereka hadir di dalam hidup kita, pasti ada maksud dan tujuan-Nya mereka hadir dalam kehidupan ini. Mungkin saat ini kita belum tahu mengapa orang-orang ini hadir, tapi suatu saat nanti pasti kita akan tahu mengapa orang-orang itu hadir mengisi kehidupan ini. Tetap mengucap syukur apapun yang terjadi, baik dan buruk kejadian yang menimpa, tetap ingat, semuanya bukan kebetulan tapi sebuah pembelajaran kehidupan untuk membuat kita semakin dewasa dan bijak dalam menjalani kehidupan ini. Suatu saat nanti akan ada waktu-Nya kita semua berkumpul bersama dalam tahta-Nya dimana tidak ada lagi ratap dan tangis, semuanya adalah kebahagiaan abadi bersama dengan-Nya. Amin!!
Rasanya berbagi kepada sesama membuat hatiku senang dan lega, tetapi bukan berarti melakukannya tanpa pergumulan. Aku berharap setiap kali aku membagikan kasihku kepada sesama, mereka dapat merasakan kebahagiaan walaupun yang kulakukan adalah hal yang sederhana. Aku juga berharap setiap kebaikan yang kulakukan itu tepat sasaran kepada yang benar-benar membutuhkan. Ada begitu banyak orang miskin, tidak punya rumah, bahkan pengemis di Kota Bandung dan beberapa dari mereka adalah pendatang yang sengaja mengadu nasib di kota ini. Sedih rasanya melihat mereka mencari nafkah dengan cara seperti itu bahkan banyak preman di balik itu semua. Bagaimana caranya supaya aku bisa berbagi dengan mereka secara tepat sasaran?? Ketika niat baik seseorang dilakukan, ada orang-orang yang memanfaatkannya dengan berbagai macam cara.
Hal yang bisa kupelajari setiap harinya adalah, aku harus bisa mengucap syukur dalam keadaan apapun yang kuhadapi setiap harinya. Kuakui tidak mudah ketika aku menjalani kehidupan ini, ada jatuh bangunnya bahkan dalam menjalin hubungan, tapi aku tetap mengucap syukur kepada-Nya, karena dari semua peristiwa yang terjadi membuatku belajar semakin dewasa menjalani hidup ini. Ketika aku melakukan Sentuhan Kasih, aku mengucap syukur keadaan ekonomiku tidak seperti mereka sehingga aku bisa berbagi dengan mereka. Jika aku berada di posisi mereka, aku belum tentu bisa tegar menghadapi kerasnya hidup ini.
Orang-orang yang setiap hari kita jumpai bukan tanpa maksud mereka hadir di dalam hidup kita, pasti ada maksud dan tujuan-Nya mereka hadir dalam kehidupan ini. Mungkin saat ini kita belum tahu mengapa orang-orang ini hadir, tapi suatu saat nanti pasti kita akan tahu mengapa orang-orang itu hadir mengisi kehidupan ini. Tetap mengucap syukur apapun yang terjadi, baik dan buruk kejadian yang menimpa, tetap ingat, semuanya bukan kebetulan tapi sebuah pembelajaran kehidupan untuk membuat kita semakin dewasa dan bijak dalam menjalani kehidupan ini. Suatu saat nanti akan ada waktu-Nya kita semua berkumpul bersama dalam tahta-Nya dimana tidak ada lagi ratap dan tangis, semuanya adalah kebahagiaan abadi bersama dengan-Nya. Amin!!