Sunday, July 6, 2014

Mimpi

Mimpi.. Apakah mimpi itu..? Bisakah aku hidup dalam mimpiku..? Setiap orang dilahirkan dengan masalahnya sendiri dan juga dengan mimpi masing-masing. Mimpi yang tinggi namun sulit untuk diwujudkan, haruskah mimpi itu diturunkan derajatnya karena keadaan yang ada saat ini..? Memiliki pikiran yang realistis haruskah mengorbankan mimpi..? Aku memiliki mimpi untuk menjadi seorang broadcaster, namun hal ini sangat sulit untuk diwujudkan menurutku. Hal yang menjadi keterbatasan dalam mimpi ini adalah modal. Pertama, aku bukanlah seseorang yang berasal dari jurusan ilmu komunikasi, sama sekali tidak ada hubungannya. Aku adalah seorang lulusan dari jurusan akuntansi. Aku sama sekali tidak menyukai jurusan ini sejak awal, sejak dulu mimpiku adalah seorang broadcaster. Jurusan tidak kusukai tidak berarti aku melalaikan semuanya. Aku menyukai proses selama aku kuliah, banyak hal yang kupelajari terutama tentang orang-orang yang berbeda daerah dengan karakter masing-masing. Namun seiring berjalannya waktu, aku menyesali pilihan atas jurusan yang kuambil, sekarang mimpi yang ingin kujadikan kenyataan adalah menjadi seorang penyiar yang menginspirasi. Modal yang menjadi keterbatasanku tidak akan menghalangi mimpiku untuk kuraih. Meskipun kesibukanku bekerja di sebuah perusahaan property setiap harinya, aku akan terus berjalan meraih mimpiku meskipun jalannya pelan. 


Dalam mencapai suatu mimpi bukanlah hal yang mudah. Ada banyak jalan terjal yang harus dilalui. Kupikir melakukan apa yang kuinginkan itu adalah hal yang mudah untuk dicapai, ternyata kenyataannya tidak begitu. Selama ini kupikir kehidupan ini hanya dijalani seperti air yang mengalir di sungai, sejak aku menginjak bangku sekolah aku memiliki pemikiran seperti itu. Setiap hari menjalani rutinitas dengan pergi ke sekolah untuk belajar mendapatkan nilai yang bagus untuk bersaing dengan teman-teman lainnya. Memasuki bangku SMA menuju perkuliahan, pemikiran itu berubah menjadi zona tidak nyaman. Di saat teman-teman yang lain sudah memutuskan untuk masuk universitas mana dengan jurusan yang dipilihnya, aku masih bingung untuk memutuskannya. Aku tidak memiliki gambaran yang bagus tentang jurusan yang ditawarkan oleh berbagai universitas yang bekerja sama dengan sekolahku. Yang kupikirkan saat itu adalah aku ingin bekerja dalam sebuah industri hiburan seperti di televisi maupun radio, namun jurusan yang mengarah ke sana tidak ada dan kurang populer di saat itu. Hingga saat inipun jurusan ini masih jarang ada di universitas yang ada di kotaku.


Karena hampir semua teman-temanku masuk ke universitas, maka kuputuskan untuk masuk ke universitas swasta yang cukup terkenal di kotaku. Pada saat itu aku berpikir bahwa aku tidak mau membuang waktu saat itu untuk kuliah karena jika aku tunda maka aku akan terlanjur malas untuk melanjutkan sekolah. Jurusan yang kuambil akhirnya adalah akuntansi karena jurusan ini begitu populer diambil oleh kebanyakan temanku dan banyak isu yang mengatakan bahwa jurusan ini banyak dicari dalam dunia kerja. Di satu sisi aku senang untuk kuliah namun di sisi lain aku merasa ini bukanlah yang kuinginkan seperti yang kumimpikan. Inilah zona tidak nyaman yang harus kujalani dalam kehidupan setelah melewati bangku sekolah. 


Awalnya aku merasa bisa menghadapi perkuliahan ini karena aku berasal dari jurusan IPS yang setiap harinya kujalani dengan baik, ternyata menjalani di dunia perkuliahan sungguh tidak mudah, setingkat lebih sulit bisa dikatakan begitu. Aku bisa dikatakan sangat bosan dengan dunia akuntansi yang "melulu" jurnal setiap harinya, namun untungnya aku memiliki jiwa kompetisi dalam menjalani perkuliahan ini. Aku kesal jika ada teman lain yang memiliki nilai lebih baik dariku, aku tidak suka! Aku kesal pada diriku ketika di semester pertama mendapat IPK kurang dari 3 untuk seorang mahasiswi yang SMA-nya berasal dari jurusan IPS! Aku balas dendam dengan belajar lebih giat di semester berikutnya dan akhirnya aku berhasil bahkan mempertahankan IPK di atas 3 hingga lulus kuliah. Hal ini sangat tidak mudah, tetapi aku menyukai proses ini, Tuhan membentuk aku untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan kuat untuk menjalani kehidupan ini. Aroma "keegoisan" antar sesama mulai terasa di saat perkuliahan hingga lulus ini.


Saat teman-teman sudah mulai lulus kuliah dengan prestasinya masing-masing, masuklah dunia yang baru setelah ini. Itulah yang disebut dengan dunia kerja fresh graduate. Mencari kerja tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Pertandingan dunia nyata yang seharusnya dimulai dari sini. Keegoisan masing-masing sudah tidak mempedulikan lagi artinya pertemanan, pemikiran berubah menjadi masa bodoh dengan yang lain termasuk teman sendiri yang sudah berteman sejak lama. Dunia kerja begitu berat kujalani, dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain hingga diperlakukan layaknya "pembantu" namun merangkap sebagai accounting. Perlakuan semena-mena juga pernah kualami. Seseorang yang baru pertama kali bekerja wajar jika melakukan kesalahan, tapi atasan ini tidak mengerti hal itu. Lulusan dari jurusan akuntansi universitas ternama di kota Bandung diperlakukan layaknya pembantu bahkan dimarahi dan tidak mau dimengerti keadaannya. Memutuskan untuk keluar dari lingkungan seperti itu, masuklah di sebuah perusahaan property terbesar di Kota Bandung dan bekerja sebagai bagian pajak hingga saat ini. Dunia pajak bukanlah yang kuinginkan sejak dulu, bahkan di bangku kuliah pun sangat membenci hal ini. Siapa sangka aku bekerja di bidang ini hingga saat ini. Rencana Tuhan memang aneh dan ajaib, tidak pernah ada yang menyangka hal ini terjadi padaku. 


Seiring berjalannya waktu, aku kembali memikirkan tentang mimpiku. Aku tidak akan menyerah untuk mimpiku yang akan menginspirasi banyak orang melalui sebuah radio. Memang untuk saat ini belum terlihat, namun aku tidak akan pernah menyerah untuk mewujudkan mimpi itu. Doa serta kerja keras akan kulakukan. Tanpa Tuhan aku tidak akan mampu. Hal ini terbukti dengan perjalanan hidupku yang bisa kujalani hingga saat ini. 
Tulisan ini dibuat pada hari ulang tahunku ke-25 di tanggal 5 Juli 2014. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan menginspirasi banyak orang. Jangan pernah menyerah dan selalu andalkan Tuhan dalam setiap kehidupan yang dijalani. Percaya dan selalu berharap kepada Tuhan karena DIA tidak pernah tertidur. Jika suatu saat ada keadaan di mana Anda tidak kuat lagi untuk menghadapi hidup ini, jangan pernah menyerah! Datanglah pada Tuhan dalam keadaan apapun karena DIA akan selalu menyambut Anda. DIA akan selalu menjadikan Anda kepala dan bukan ekor, menjadi naik dan tidak akan pernah turun, dan apapun yang Anda lakukan dengan kedua tangan Anda itu akan DIA buat berhasil dari saat ini hingga selamanya. Fighting!!






No comments:

Post a Comment